Berita Prostitusi Online bikin 'mata terbelalak'.
Media-media berita baik elektronik maupun non-elektronik akhir-akhir ini sibuk
mengekspos tentang topik terhangat, Prostitusi Online. Modus lama yang kini sedang mencuat ke permukaan karena media-media pemberitaan gencar memberitahukannya.
Artis inisial
'AA' yang menurut kabar berita televisi dan online 'menjadi tersangka' kasus prostitusi online, mendadak jadi tending topik. Bisnis haram yang menurut salah seorang artis terkenal lainnya "itu sudah ada sejak dulu, dan seperti itulah tantangan dunia entertainment". Bayangkan saja, hanya sekedar 'kenikmatan sesaat' sang the have berani menawarkan tarif Rp 50 Juta untuk 1 jam kencan. Padahal hanya 'menemani' ngopi di kafe.
Masyarakat kecil kayak saya sangat terbelalak mendengar dan melihat
pemberitaan seperti itu. Uang 50 juta belum pernah melihatnya apalagi memegangnya. Siapa yang tidak tergiur dengan uang melimpah di saat ekonomi rakyat sedang seperti ini? Tetapi, Prostitusi -baik online maupun offline- adalah perbuatan yang dibenci Tuhan. Agama melarang keras prostitusi yang akhir-akhir ini justru dijadikan 'ladang usaha' oleh sebagian selebritis.
Tidak menutup kemungkinan, Bareskrim akan menguak semakin banyak artis-artis yang tidak senonoh dalam penjaringan. Setahu saya, dari dulu sudah ada buku yang mengulas 'usaha gelap' ini. 'Jakarta Under Cover' seingat saya judul buku itu. Di dalamnya diulas secara fulgar tentang 'dunia gelap' di kota metropolitan khususnya yg dilakukan oleh para publik figur. Dari kalangan selebritis artis hingga para punggawa wakil rakyat. Naudzubillah min dzalik.
Dunia komunikasi Internet menjadi 'kambing hitam' dengan adanya kasus ini. Lagi-lagi media menjadi alat pelampiasan kekesalan atas kasus tersebut. Benarkah 'Internet' yg berdosa? Saya yakin bukan media nya yang salah, TAPI PARA PENGGUNANYA ! Ya, mereka menyalahgunakan akses internet untuk usaha yang melanggar norma, etika dan hukum. Lagi-lagi
PENYALAHGUNAAN topik pokoknya.
Jika bicara 'penyalahgunaan' wachchch,...semakin ribet dunia ini. Berbagai kasus muncul karena 'penyalahgunaan', baik yg bersifat abstrak maupun kongkrit. Kebanyakan kejahatan lahir karena 'penyalahgunaan' ini. Dari berbagai sisi dunia kehidupan pasti ada penyalahgunaan. Bersifat personal maupun kolektif.
Kita berharap kepada pihak berwenang dalam hal ini
pemerintahan, untuk senantiasa mengawal pembangunan-pembangunan yang dikerjakan untuk masyarakat luas, agar selalu dicermati dari penyalahgunaan. Dunia Internet misalnya. Paling tidak, pihak-pihak terkait jangan bosan-bosannya mengawasi penggunaan jasa komunikasi yang bernama internet ini.
Prostitusi online, adalah salah satu 'side effect' dari jasa Internet. Namun begitu, kita pasti sepakat, BUKAN INTERNET YG SALAH, TAPI PENGGUNANYA !
Mari senantiasa memegang teguh landasan keagamaan kita. Iman dan Taqwa, satu-satunya faktor penyelamat dari fitnah jaman ini. Semoga Tuhan yang Maha Kuasa membentengi kita semua dari 'penyalahgunaan' media apa pun. Amin.