Mengenang 40 hari wafatnya ustadz Jefry Al-Buchory
Ada yang mengatakan bahwa terkenalnya Ustadz Jefry Al-Buchory karena beberapa faktor ;
1. Meninggal di saat karirnya sedang memuncak. Saat mana masyarakat muslim yang menjadi mayoritas penduduk Indonesia sedang 'gandrung' dengan gaya dan metode dakwahnya. Bukan hanya muslimin (laki-laki) tapi juga muslimat (wanita). Apalagi media-media elektronik -televisi, radio bahkan internet- ikut memberikan kontribusi untuk 'jam terbang dakwahya'.
2. Metode dakwahnya yang santun. Setiap dakwahnya yang ia lakukan baik langsung maupun lewat media-media elektronik, ia lakukan dengan gaya bahasa yang 'tidak nyinggung sana sini'. Artinya, jika ada pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan kepadanya, beliau akan menjawabnya dengan hati-hati dan tetap rasional dengan menggunakan pendekatan emosional. Artinya ia sangat menjaga diri dari ketersinggungan orang lain. Penyampaiannya mudah dimengerti oleh setiap kalangan dari berbagai tingkatan sosial.
3. Performance dan Stylistic yang sederhana. Gaya yang berkaitan dengan sikap serta busana yang dikenakannya terkesan sederhana tapi tetap modist. Tidak mahal tapi 'keren' walupun ketika awal-awal performancenya 'ada yang merasa aneh dengan penampilannya' yang suka menggunakan motif-motif gelap. Apa pun motif yang ia gunakan, masyarakat menyukainya. Dan ini menjadi jalur ketenarannya tersendiri.
4. Kepeduliannya yang tinggi. Meskipun ia baru beranjak naik dalam dunia dakwahnuya lewat media-media elektronik (TV) tapi ia tidak segan-segan menggandeng teman-temannya yang memiliki visi dan misi yang sama untuk tampil di tengah-tengah masyarakat lewat televisi. Salah satunya adalah Ustadz Solmed yang juga terkenal itu. Intinya, ia mengangkat derajat rekan-rekannya dalam bidang dakwah yang bahkan 'mendapat keberkahan kekayaan' berkat pertolongan dan pemberian jalan dari Ustadz Jefry.
5. Menggunakan metode modern. Yang saya maksudkan di sini adalah, beliau berdakwah juga lewat lagu-lagu rohani Islam. Ya walaupun beliau bukan sebagai pioner, tapi cukup kena sasaran buat kaum-kaum muda yang memang 'doyan lagu' itu. Sebetulnya dakwah lewat lagu ini sudah dipraktekan oleh para pendahulunya. Terutama yang sangat terkenal dan fenomenal adalah dakwah yang digunakan oleh para Wali Sanga di Jawa yang gaungnya hingga seluruh Nusantara. Kita mnegenal lagu 'Lir-ilir' karya Sunan Kalijaga. Siapa yang tidak kenal dengan H Rhoma Irama sang Raja Dangdut asal Tasikmalaya ini yang sudah menelorkan 'album-album dakwahnya' lewat lagu-laguya.
6. Figur pendosa yang bertobat sungguh-sungguh. Maaf jika kata 'pendosa' terlalu kurang pas. Ini hanya untuk menegaskan betapa dia dulunya pernah 'berkecimpung di dunia gelap narkoba'. Berkat kesabaran ibundanya, saudara-saudaranya dan yang lainya, akhirnya ia menemukan 'cahaya hidayah' untuk bertobat dan lepas sejauh-jauhnya dari 'alam kegelapannya' sebagaimana ia katakan saat mengisi talk show pada sebuah stasiun televisi swasta Nasional. Ustadz 'Uje' menjadi figur fenomenal karena 'pertobatannya' yang ia tunjukan pada khalayak ramai dengan membangun Pondok Pesantren untuk para pecandu narkoba.
Tentunya apa yang diutarakan di atas bukanlah satu-satunya alasan ketenaran beliau. Setiap orang tentunya memiliki penilaian sendiri-sendiri. Admin menuliskan ini untuk 'mengenang 40 hari wafatnya Ustadz Jefry Al-Buchori' yang juga disiarkan beberapa stasiun televisi swasta Nasional.
Yang terpenting untuk segenap masyarakat adalah bagaimana meneladaninya dan meneruskan cita-citanya untuk menyampaikan betapa Islam itu 'rahmatan lil 'alamin' kepada masyarakat dunia. Dan ini yang juga dirisalahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Bulan Juni 2013 ini bertepatan dengan bulan Rajab yang didalamnya ada peristiwa 'super heboh dan dahsyat' yaitu Isra' Mi'raj.
Semoga Ustadz Jefry Al-Buchori mendapat tempat yang sangat layak di sisi Allah Swt. Dan semoga umat yang ditinggalkannya tetap mendapatkan bimbingan dari Allah Swt serta kekuatan Iman dan Islam. Amin.
|
Admin |