Aku Bangga Ada Dia Tapi Aku Tetap Pilih JOKOWI-JK
Semangat dan animo masyarakat Indonesia dalam Pilpres 2014 ini memang 'luar biasa'. Kesadaran betapa pentingnya memiliki pemimpin yang 'bisa serta kober' melayani keinginan rakyatnya menjadi pegangan dari kelas pejabat hingga rakyat. Faktor ini dijadikan ikon oleh para kandidat Capres 2014 sehingga melahirkan janji-janji yang sudah barang pasti untuk menarik simpati dan dukungan masyarakat pemilih Indonesia dimana pun berada.
Ungkapan pada gambar di atas mengekspresikan semangat masyarakat untuk berpartisipasi dalam ajang pemilihan Capres yang akan datang. Pasangan JOKOWI-JK dengan NOMOR 2 ini tampil mendampingi pasangan Capres PRABOWO-HATTA dengan NOMOR 1. Nomor 1 diusung oleh Partai Gerindra dan Partai-partai koalisinya, Golkar, PPP, PAN,PKS dan Partai Bulan Bintang. Sedangkan Capres dengan Nomor 2, JOKOWI-JK diusung oleh PDI Perjuangan, PKB, Hanura, Nasdem dan PKPI, serta 'tambahan kader2 reformasi Golkar lainnya. Seperti diketahui bahwa Jusuf Kalla adalah 'tokoh dan kader Partai Golkar'.
Sampai hari ini, Lembaga-lembaga survei masih 'mengunggulkan' pasangan JOKOWI-JK dalam aspek elektabilitas dan akseptabilitas di tengah masyarakat Indonesia. Figur JOKOWI yang telah menunjukan prestasinya sebagai Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta dengan 'blusukannya' dalam menjalankan roda pemerintahannya, menjadi 'acuan khusus' keberpihakan masyarakat Indonesia kepada pasangan JOKOWI-JK ini. Hasil survei pada 11 Juni 2014 yang dilansir oleh Media Indonesia, menunjukan 'betapa profile JOKOWI-JK menjadi idola khusus di hati Masyarakat Indonesia. Seperti ditunjukan oleh Media Indonesia pada grafik di bawah ini ;
Untuk lebih lengkapnya laporan data survei di atas, silakan sobat-sobat netter datang ke SINI.
Memang masyarakat sudah sangat merindukan sosok pemimpin yang 'betul-betul melayani keinginan mereka dengan sungguh-sungguh' BUKAN JANJI-JANJI KOSONG SERTA TAK PASTI. Bukan rahasia lagi jika ternyata PEJABAT MASIH LEBIH MAKMUR DAN SEJAHTERA DARIPADA RAKYATNYA. Ironis, padahal mereka jadi pejabat (Pemimpin) karena mendapat 'amanat' dari para pemilihnya. Eh, yang memilih malah TETAP SENGSARA BAHKAN TAMBAH SENGSARA.
Semoga pasangan Capres-Cawapres yang terpilih nanti, TIDAK MENGKHIANATI AMANAT KEPERCAYAAN PARA PEMILIHNYA. Di sini lah pentingnya menjadi 'pemilih yang cerdas dan bermartabat' agar TIDAK SALAH PILIH!