Belajar itu tidak sulit dan tidak rumit.
'Belajar', satu kata yang sering hanya identik bagi para siswa dan anak-anak yang masih memasuki ruang sekolah. Ranah pake yang demikian membawa kata itu ke dalam kategori 'khusus' sehingga dianggap 'sok' ketika orang-orang yang sudah tidak lagi duduk di bangku belajar, menggembor-gemborkan kata-kata itu atau yang sejenisnya.
|
'Jangan tegang' saat mengikuti pelajaran. |
Ketika para siswa 'di desak-desak' oleh para orang tua dan guru-gurunya untuk 'belajar', seolah mereka disuruh naik ke sebuah gunung nan terjal dengan jalanan yang licin atau bebatuan yang sulit di tempuh.
Kekawatiran seperti ini -menurut saya- adalah kekawatiran yang sangat berlebihan. Belajar itu kebutuhan, bukan hanya kewajiban. Tidak ada makhluk di dunia ini yang tidak melalui proses 'belajar'. Buat apa takut atau kawatir? Yang ditekankan untuk para pelajar kan 'kemauan belajarnya', BUKAN 'hasil kepandaiannya'. Mana ada 'kepandaian tanpa belajar?
Untuk memabantu para siswa dalam memahami dan menyikapi bahwa belajar itu 'bukan momok' dalam proses belajar mengajar, tidak ada jeleknya jika tips-tips beikut ini dijadikan referensi ketika menghadapi setumpuk tugas belajar dari guru-guru anda.
Ketika sobat-sobat pelajar akan mengerjakan PR atau mengerjakan tugas-tugas sekolah lainnya, lakukan dengan tips belajar berikut ini. Semoga bermanfaat ;
1. Membaca.
Kegiatan ini memerlukan kesehatan mata kita. Dengan penerangan yang cukup, -ingat! orang-orang tua kita dulu belajar hanya menggunakan 'teplok atau lampu sentir' -lampu kecil dengan minyak tanah- kita bisa membaca dengan tenang. Terserah para netter mau diiringi musik atau di ruangan yang sunyi senyap. Gak masalah. Yang penting 'membaca dan membaca'.
2. Mempelajari.
Lewat kegiatan membaca, tentunya pikiran dan daya pikir kita tertuju pada apa yang sedang dibaca. Dengan demikian, secara langsung kita sebetulnya sedang melakukan kegiatan 'mempelajari' dan mengambil pelajaran dari yang dibaca. Sobat-sobat tidak usah takut dengan banyaknya kalimat yang sedang dibaca karena, 'asal membaca sambil berpikir' sobat akan tahu apa yang sedang dibaca dan apa tujuan penulis menuangkan tulisannya itu.
3. Memahami.
Sambil membaca dan berpikir, kita juga sebetulnya sedang memahaminya. Dengan lain kata, kita sebenarnya sedang berusaha memahami apa yang sedang kita baca. Apa pun jenis bacaannya, ketika sedang membaca, otak kita juga bekerja secara otomatis untuk memahaminya. Ingat, melamun ketika melihat tulisan-tulisan dan kalimat-kalimat pada buku atau yang lainnya, BUKAN MEMBACA NAMANYA.
4. Mengingat-ingat.
|
Diskusi kelompok 'belajar berbagi' |
Siapa pun orangnya, dia akan menceritakan kembali apa yang pernah dibacanya, kepada orang lain. Menceritakan sebagian kecil saja dari apa yang pernah dibacanya, ini adalah bagian dari megingat-ingat. Nah, apa yang akan diceritakan pada orang lain jika ia sendiri tidak mengingatnya? 'Ngigau? Ah, tentunya tujuan membaca bukan untuk 'mengigau' kan? Betul, untuk mendapatkan informasi dari apa yang ia baca.
Kebanyakan para pelajar 'sudah merasa pusing' untuk mengingat-ingat apa yang dibacanya, meskipun baru sekali membacanya. Sekali baca pengin bisa. Wah, emang IQ-nya jumlahnya berapa? Lebih bijak apabila kita membaca tidak hanya sekali. Bagaimana pun juga, yang namanya 'pengulangan', akan memperkuat sumber informasi yang disimpan di otak kita.
5. Mempraktekan.
Belajar dari membaca itu berarti sedang mencari 'cara atau teori'. Ketika sudah memahaminya dan mengingatnya, hal lain yang juga menjadi bagian penting dalam 'proses belajar' adalah 'mempraktekannya'.
Yang dimaksud di sini adalah mempraktekan secara langsung jika memang untuk konsumsi pribadi. Jika bukan untuk pribadi, ya kita ajarkan pada orang lain. Ya, membantu teman-teman yang kebetulan belum memahaminya.
Dengan membantu teman-teman lainnya, otak kita -di satu sisi- sedang memberikan info-info penguat kepada sel-sel bagian otak lainnya. Ini merupakan satu proses 'berpikir' yang jarang disadari. Betapa banyak pertanyaan-pertanyaan yang timbul sesaat setelah menyampaikan kepada orang lain, bukan?.
Demikianlah, lima tips yang bisa dilakukan untuk mengurangi 'rasa keberatan' kita untuk melakukan kegiatan yang namanya 'belajar'. Jangan takut belajar, asal masih mau membaca. Jangan takut kelupaan asal masih mau mengajarkannya kepada sesama.
Semoga apa yang saya poskan di sini, walaupun sederhana, bisa membantu para siswa dalam melakukan proses belajar bersama guru-gurunya. Ok, SEMANGAT !!!