Mengagumi tanpa masuk ke ranah 'kultus' menyesatkan.
'FANS' atau apa pun namanya adalah sekelompok orang atau per pribadi orang yang 'mengagumi' idolanya. Mengagumi sisi-sisi yang menjadi 'ikon' di hatinya. Di dunia selebritis kata 'FANS' sudah sangat 'familiar' alias tidak asing. Kata lain bisa termasuk ke dalam kategori ini adalah 'PENGIKUT'. Setiap sosok publik figur pasti memiliki fans atau pengikutnya.
Sosok Ustadz 'Gaul'
HM Jefry Al-Buchori yang meninggal pada 12 April 2013 hari Jum'at setelah merayakan ulang tahunnya yang ke 40, akhir-akhir ini menjadi sorotan media masa baik elektronik maupun cetak.
Banyak para peziarah yang 'melakukan hal-hal berlebihan yang keluar dari etika dan adab berziarah' secara Islami. Mereka ada yang mengambil tanah makamnya untuk dibawa pulang, bunga taburnya bahkan papan nisannya. Mereka tidak menyebutkan kenapa mereka melakukan itu semua. Ketika ditanya oleh reporter sebuah statiun televisi Nasional mereka berkata bahwa apa yang mereka lakukan hanya 'simbol' kecintaan mereka pada Ustadz Jefry Al-Buchori.
Kecintaan yang diekspresikan dengan melakukan tindakan serupa itu apa tidak berlebihan? Inilah 'fenomena lain' dari masyarakat umum akhir-akhir ini. Mereka 'sangat mudah' terbawa luapan rasa -cinta- yang berlebihan (begitu pula rasa benci) yang membawa mereka melakukan tindakan-tindakan di luar nalar logika 'normal' apalagi Islami. Cara dan etika berziarah secara Islam tidak lagi digubris hanya karena 'luapan rasa' mereka terhadap seseorang, khususnya sosok atau figur idolanya yang telah meninggal dunia. Diantara tindakan mereka bahkan ada yang mengarah ke area 'Syirik' atau menyekutukan Allah Swt dengan 'mengkultuskan dan menempatkan sesuatu yang ia peroleh dari suatu makam diyakini bahwa bisa memberikan manfaat dan mudharat' kepadanya -baca pemiliknya-. Padalah Al-Qur'an JELAS-JELAS MENEGASKAN BAHWA TIDAK ADA YANG BISA MEMBERIKAN MANFAAT DAN MUDHARAT KECUALI HANYA ALLAH AZZA WAJALLA.
Dalam Al-Qur'an Surat Ar-Ra'du ayat 16 Allah 'Azza wa Jalla berfirman ;
قُلْ مَنْ رَبُّ السَّماواتِ وَالْأَرْضِ قُلِ اللَّهُ قُلْ أَفَاتَّخَذْتُمْ مِنْ دُونِهِ أَوْلِياءَ لا يَمْلِكُونَ لِأَنْفُسِهِمْ نَفْعاً وَلا ضَرًّا قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الْأَعْمى وَالْبَصِيرُ أَمْ هَلْ تَسْتَوِي الظُّلُماتُ وَالنُّورُ أَمْ جَعَلُوا لِلَّهِ شُرَكاءَ خَلَقُوا كَخَلْقِهِ فَتَشابَهَ الْخَلْقُ عَلَيْهِمْ قُلِ اللَّهُ خالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ الْواحِدُ الْقَهَّارُ
Artinya -wallohu a'lam bishowab-
"Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya: "Allah." Katakanlah:
"Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal
mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri
mereka sendiri?." Katakanlah: "Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat,
atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan
beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga
kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?" Katakanlah: "Allah adalah
Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa."
Wahai ikhwan pengagum dan 'fans' Ustadz 'Uje', silakan ikhwan dan sobat-sobat semua untuk 'mengagumi dan mencintai beliau dengan segenap kecintaan anda. Tapi TETAPLAH MENJAGA DIRI DARI PERBUATAN SYIRIK atau menjaga diri dari hal-hal yang mengarah kepada 'syirik'. Bacalah berulang-ulang Firman Allah Swt di atas agar bisa memahaminya. Tanyakan pada 'guru ngaji yang ahli dibidangnya' agar sobat dan ikhwan semua 'tidak salah tafsir atau pemahaman'.
Cintailah Ustadz Uje -HM Jefry Al-Buchori- dengan 'meneladani sikap dan gaya serta pola dakwahnya yang bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat'. Teladani dan praktekan taushiyah-taushiyahnya.Saya yakin, Almarhum 'akan berbahagia di alam sana dengan anda meneladaninya' BUKAN MEMBAWA TANAH DARI PUSARANYA ATAU YANG SERUPA ITU.
Semoga uraian singkat ini bisa menjadi pengingat sobat-sobat semua khususnya para 'fans dan pengikut' Ustadz Jefry Al-Buchori.
Jika sobat pengunjung berkenan untuk konsultasi lebih jauh, silakan kirim lewat email ini;
suksesotodidak.orchiq66@gmail.com